Ketika Trading berbeda dengan Investasi


Selamat pagi…

Kembali ke artikel awal: Trading untuk Pemula

Satu fakta yang harus kita perhatikan ketika kita mulai melakukan transaksi beli dan jual saham adalah bahwa Trading berbeda dengan investasi.  Perbedaannya terutama terletak pada jangka waktu investasinya (investment time horizon),sumber dari keuntungan, alat analisis yang digunakan untuk melakukan prediksi,dan bagaimana seorang pemodal akan mencapai keuntungan.

Jangka waktu investasi & Sumber Keuntungan

Jangka waktu investasi adalah perbedaan terbesar antara investasi dengan trading. Perbedaan dari jangka waktu investasi ini, nantinya juga akan memunculkan perbedaan lainnya. Ketika seorang investor melakukan pembelian saham dengan motif untuk melakukan investasi, maka ia berharap akan prospek atau bisa juga nilai (value) dari perusahaan untuk jangka panjang. Pada prinsipnya, seorang investor hanya melakukan posisi beli jika melihat sebuah perusahaan dengan prospek yang bagus.  Saham ini kemudian akan ditahan selama investor tersebut tidak melihat adanya perubahan fundamental yang mendasar terjadi pada perseroan.  Oleh karena perubahan fundamental yang mendasar ini sering kali tidak bisa berlangsung cepat (ingat, fakta yang mendasari selalu berasal dari laporan keuangan perseoran yang hanya dipublikasikan setiap 3 bulan sekali), maka holding periods (masa simpan) dari saham ini bisa berlangsung dalam waktu yang lama.  Bisa satu tahun, tiga tahun, lima tahun, bahkan lebih dari sepuluh tahun.  Oleh karena itu, seorang investor memang memperoleh keuntungan dari apresiasi pergerakan harga untuk jangka panjang.

Disisi lain, seorang trader, melakukan pembelian saham dengan waktu simpan yang pendek.  Entry (beli) – Untung – Exit (jual). Keuntungan besar dan cepat. Itulah yang diinginkan oleh seorang trader.  Pendeknya jangka investasi ini karena seorang trader bereaksi terhadap perubahan pergerakan harga, lebih dari sekedar perubahan kondisi fundamental dari perseorang. Ini yang menyebabkan holding periodsnya menjadi cenderung pendek. Bisa dalam hitungan bulan, minggu, hari, jam, bahkan menit.

Alat analisis

Perbedaan sumber informasi ini (investasi dari fakta fundamental, sedangkan trader dari pergerakan harga) inilah yang kemudian membuat alat analisisnya menjadi berbeda.  Seorang investor sudah dipastikan akan menggunakan analisis fundamental.  Disisi lain, seorang trader lebih bereaksi terhadap perubahan pergerakan harga.  Jadi alat analisisnya bisa macem-macem.  Pake fundamental juga bisa.  Tapi lebih sering menggunakan alat analisis yang lain, seperti analisis teknikal, analisis perilaku, atau alat-alat analisis yang lain, selama masih dalam batasan aturan pasar modal tentu saja.

Tujuan Investasi dan bagaimana cara seorang pemodal mencapainya

Seorang investor akan mengedepankan rasio.  Semua harus ada landasan pemikirannya.  Semua harus masuk akal. Semua harus sesuai dengan teori yang diterima secara umum (terutama di jalur pendidikan resmi/sekolah).  Untung ya untung, tapi harus rasional.  Itulah prinsip dari seorang investor.  Disisi lain, seorang trader meletakkan keuntungan diatas segala-galanya.  Pertimbangan apakah cara yang ditempuh harus rasional, tidaklah penting.  Yang penting untung.  Untung sesuai dengan aturan pasar modal yang ada.

Strategi transaksi: Investor vs Trader

Perbedaan tersebut diatas membuat strategi transaksi antara seorang investor dan seorang investor menjadi berbeda.  Seorang investor akan memilih saham dan kemudian melakukan posisi beli, dan kemudian akan menahannya (hold) selama mungkin.  Selama tidak ada perubahan fundamental yang mendasar, buat apa melakukan posisi jual?  BELI KETIKA MURAH, DAN TAHAN SELAMA MUNGKIN SELAMA TIDAK ADA PERUBAHAN PROSPEK.

Disisi lain, seorang trader selalu melihat arah pergerakan harga.  Ketika harga akan bergerak naik, dia akan melakukan posisi beli, sedangkan ketika harga akan bergerak turun, dia akan melakukan posisi jual.  BELI KETIKA AKAN NAIK, DAN JUAL KETIKA AKAN TURUN. Itu adalah strategi umum yang sering dilakukan oleh seorang trader.

TRADING BUKANLAH SPEKULASI

Saya tidak tahu bagaimana sikap anda.  Tapi, buat saya: Trading itu berbeda dengan spekulasi.  Perbedaannya terletak pada kedalaman analisis yang dilakukan ketika kita melakukan posisi.  Spekulasi identik dengan melakukan posisi yang untung-untungan, analisisnya hanya dangkal, atau sering kali tidak jelas landasan teorinya.  Disisi lain, ketika seorang pemodal melakukan posisi trading, maka semua sudah dilakukan berdasarkan kalkulasi yang matang.  Serta analisis dengan presisi prediksi dengan probabilitas yang terkontrol.  Dengan kata lain: Jika seseorang pemodal melakukan posisi beli/jual dengan probabilitas 60% – 80% untuk memperoleh keuntungan, itu disebut sebagai trading.  Sedangkan jika seseorang pemodal melakukan posisi beli/jual dengan probabilitas keuntungan yang tidak jelas atau tidak terkalkukasi, itu yang disebut sebagai spekulasi.

—–

Penutup

Kurangnya pemahaman mengenai perbedaan antara trading dan investasi inilah yang kemudian membuat banyak pemodal yang berguguran (rugi habis-habisan) selama koreksi market yang terjadi selama 2008 lalu.  Pemodal sering kali terjebak untuk menjadi seorang trader dadakan (rencananya investasi, tapi kemudian melakukan posisi trading dengan menggunakan account margin), atau menjadi investor dadakan (rencana awalnya menjadi seorang trader, tapi karena tidak disiplin dalam melakukan posisi cut loss, maka posisi tradingnya berubah menjadi posisi investasi).  Fakta ini juga yang membuat saya tergugah untuk memulai weblog www.rencanatrading.com, weblog yang saya fokuskan untuk membantu para trader dalam memahami pasar, terutama melalui kaca mata analisis teknikal. Harapan saya, semoga pasar modal kita bisa semakin kuat, dengan kualitas pemodal lokal yang semakin tangguh.  Agar pasar modal kita, tidak melulu dalam penguasaan pemodal asing.

Sementara itu dulu.

Happy trading… semoga untung!!!

Perencana Trading

Kembali ke artikel awal: Trading untuk Pemula

Comments
22 Responses to “Ketika Trading berbeda dengan Investasi”
  1. whoised says:

    Thanks for the insights, pak! Kangen sama cheatsheets nih! Kapan mulai rutin lagi? Dan saya jamin banyak juga yg kangen selain saya 🙂
    Still the best trading blog! Thanks!

    Ed

  2. Henry says:

    Saya sangat tertarik dengan dunia investasi saham khususnya model investor. Saya berhasrat besar dan sedang mempelajari dengan seksama pola pikir/mindset dunia investor secara mendalam dan detail untuk saya jadikan pilihan investasi saya kedepannya. Saya jujur memang lebih antusias dan ber-passion di bidang investor style dibandingkan menjadi trader. Saya mohon sekiranya Anda dapat membantu saya untuk dapat memberikan informasi dan wawasan mengenai rujukan sumber pengetahuan teknis dan praktik (buku, website, jurnal, karya tulis/ilmiah, seminar, workshop, training, dll) tentang dunia investor baik dengan kaidah/metode value investing, private placement, private equity, dll yang handal dan bonafid agar saya dapat belajar teori dan aplikasinya secara komplet dan komprehensif secara rinci.
    Terimakasih banyak atas atensi dan tanggapannya

    • Satrio Utomo says:

      Bung Henry….

      Waduh… saya lebih fokus ke trading. Jadi kurang begitu berminat pada buku-buku yang terkait dengan ‘investasi’. Yang saya dengar… Buku dari Benjamin Graham itu memang bagus. Atau kalau enggak, anda coba-coba cari buku yang menjadi panduan dari ujian CFA.

      Semoga bisa membantu.
      Wassalam.
      Satrio Utomo

  3. Zatil Husni says:

    Trims Pak, banyak sekali pengetahuan yg saya dapat di blog ini, karena saya baru mulai trading n udah kejebak menunggu harga saham naik…

  4. bas says:

    Malam Pak, kalo dibilang pemula saya benar benar pemula dan sedikit pun ga ada basic ekonomi.. benar benar nol, emm saya belum dapat bayangan sama sekali sebenarnya secara teknisnya itu nyatanya seperti apa si kegiatan trading ini.apa saya tiba tiba ngasih uang gitu ke perusahaan atau gmn..
    saya harap saya bisa kontak Bapa via apapun email dll
    tks

Trackbacks
Check out what others are saying...
  1. […] anda sudah memutuskan untuk melakukan trading (ingat loh.. trading berbeda dengan investasi)… ketika anda sudah fokus dan terencana… dunia akan lebih indah.  Tidak ada […]

  2. […] Trading memang berbeda dengan investasi.  Kalau anda seorang investor, ya sudah toh.  Anda kan investasi.  Selama anda percaya pada value perseroan, mengapa anda harus bingung? Tenang saja.  Nanti kan harga kan kembali.  Tapi.. kalau anda seorang trader…  Hehehe…  anda coba anda baca tulisan dari Gregg Capra dan Oliver Velez pada buku ini deh… kemudian anda renungkan: kesalahan apa yang telah anda lakukan sehingga anda berada dalam kondisi seperti sekarang ini. […]

  3. […] Trading itu berbeda dengan investasi. Milikilah sebuah trading plan. […]

  4. […] Trading memang berbeda dengan investasi. Kalau anda seorang investor, ya sudah toh. Anda kan investasi. Selama anda percaya pada value perseroan, mengapa anda harus bingung? Tenang saja. Nanti kan harga kan kembali. IHSG juga akan terus naik hingga level 5000 dalam 1 – 2 tahun.  Tapi.. kalau anda seorang trader… Hehehe… anda coba anda baca tulisan dari Gregg Capra dan Oliver Velez pada buku ini deh… kemudian anda renungkan: kesalahan apa yang telah anda lakukan sehingga anda berada dalam kondisi seperti sekarang ini. […]

  5. […] Trading itu berbeda dengan investasi.  Ketika anda sudah memahami dengan baik fakta atau realita ini, maka sebenarnya anda bisa dengan mudah menemukan jawaban atas hakekat dari tiga hal yang belakangan ini sering diperbincangkan orang: Nyangkut, Cut loss, dan Average Down.  Marilah kita lihat bahasannya satu persatu berikut ini. […]

  6. […] Permasalahan ini sebenarnya sudah sering saya bahas.  Anda mungkin bisa melihat pada tulisan saya terdahulu mengenai hal ini. […]

  7. […] Permasalahan ini sebenarnya sudah sering saya bahas.  Anda mungkin bisa melihat pada tulisan saya terdahulu mengenai hal ini. […]

  8. […] berpuluh kali mungkin saya bilang: trading itu berbeda dengan investasi.  Tulisan mengenai hal itu, bahkan sudah menjadi tulisan awal saya dalam blog ini, dan juga bab pertama saya dalam buku yang […]

  9. […] Trader itu harus tahu beda antara trading dan investasi sehingga kita bisa selalu bereaksi secara be… […]

  10. […] Trading itu berbeda dengan investasi.  Trading itu jangka pendek, investasi itu jangka panjang.  Dan masih banyak perbedaan yang lain yang bisa anda baca pada tulisan saya sebelumnya.  Kalau anda berinvestasi, Rp 10 juta tentu saja cukup.  Tapi… kalau untuk trading, tentu saja angka Rp 10 juta ini sulit untuk dibilang cukup.  Mengapa? Kalau investasi, kita kan lihat returnnya  bisa 1-2 tahun lagi.. atau minimal.. 1 bulan deh.. baru dilihat untung ruginya.  Investasi ini cenderung woles.  Mau untung atau rugi 10%.. juga gampang.  Pelaku pasarnya juga adalah orang-orang yang sangat sabar.  (model sing: diantemi pasar.. yo meneng wae… hehehe).   Tapi.. kalau untuk trading, duit Rp 10 juta itu sulit untuk mendapatkan keuntungan yang ‘nendang’ (lihat penjelasanya pada nomor 2), sulit untuk memperoleh keuntungan yang signifikan. […]

  11. […] sederhana kok.  Kalau anda pusing kepala nyangkut… biasanya karena anda tidak tahu beda antara trading dan investasi.  Gampang […]

  12. […] mungkin sudah pernah membaca tulisan-tulisan saya sebelumnya bahwa ‘Trading berbeda dengan investasi’. Anda harus memilih salah satu diantaranya karena anda tidak bisa melakukan keduanya. Jika anda […]



Leave a reply to Mewaspadai Subjektifitas Seorang Rekomendator – Ruben's Little Step Cancel reply

  • Visit Website of Our Visitors