Menentukan Titik Awal dari Penarikan Garis Trend, Menentukan Top dan Bottom dari Pergerakan Harga

Posted by Satrio Utomo on February 2, 2015 · 5 Comments 

Selamat pagi…

Kita telah mempelajari apa itu definisi dari Bottom dan definisi dari Top pada tulisan saya sebelumnya.

Sebelum anda bingung (hehehe), saya ingin menjelaskan disini bahwa Bottom (Top) adalah titik terendah/lowest/low/lo (tertinggi/highest/high/hi) yang ada dalam sebuah pergerakan harga. Istilah-istilah ini sering saya pertukarkan karena definisinya adalah sama.  Sehingga… anda sebaiknya jangan bingung kalau saya sering mempertukarkannya dengan menyebutnya sebagai bottom, lowest, low, atau lo (dan demikian juga sebaliknya).

Pertanyaannya sekarang adalah: Bagaimana cara kita untuk bisa menemukan titik Bottom dan titik Top dari sebuah pergerakan harga?

Menjelaskan permasalah ini… sebenarnya lebih mudah jika kita menggunakan grafik pergerakan harga.  Sebagai contoh, kita bisa menggunakan grafik pergerakan IHSG berikut ini:

Gambar diatas adalah gambar dari pergerakan IHSG.

Pertama-tama… kita mencoba untuk menentukan titik tertinggi dan terendah dari pergerakan IHSG tersebut.

Dari gambar tersebut… kita bisa dengan mudah menemukan.. mana yang menjadi titik tertinggi.. dan mana yang menjadi titik terendah.

Titik H adalah titik tertinggi dari seluruh pergerakan harga yang ada pada chart tersebut.

Titik L adalah titik terendah yang ada pada chart tersebut.

Kedua titik tersebut adalah titik tertinggi dan terendah untuk seluruh pergerakan harga yang ada pada chart tersebut.

Sekarang… masalanya begini: Trend itu tidak hanya ada satu jangka waktu.  Jangka waktu trend itu ada tiga: jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek (untuk mengetahui definisinya… silakan anda lihat pada tulisan saya terdahulu).

Karena ada banyak jangka waktu, maka high-low dari sebuah pergerakan harga tidak hanya terdapat satu dalam chart tersebut.  Untuk jangka waktu yang lebih pendek… kita bisa mendapatkan dua buah titik tertinggi dan terendah yang lain.

Sekarang… kita memiliki dua pasang titik high dan titik low.  Titik – titik tersebut, memperlihatkan adanya garis trend yang berawal dari (atau setidaknya ‘berawal disekitar’) titik high dan titik low tersebut.

Berikut adalah tarikan garis trend yang berawal dari titik tersebut.

Dari dua buah titik high dan low tersebut, kita mendapati empat buah garis trend: dua garis trend turun yang berawal dari (atau disekitar) titik high, dan dua buah trend naik yang berawal dari titik low.

Apakah ini sudah selesai?

Tentu saja tidak.

Masih banyak titik high dan titik low untuk trend dengan jangka waktu yang lebih pendek, seperti yang ada pada grafik dibawah ini:

Dan… dari titik high dan titik low tersebut, kita bisa dapatkan garis trend yang lebih pendek.

Ups.. sudah lewat tengah malam.  Sementara ini dulu deh… besok saya update lagi.

Happy trading… semoga barokah!!!

Satrio Utomo

 

Filed under Belajar Analisis Teknikal, Charting Skills, Knowledge from The Street