Kisah Pembalap Jalanan*


Selamat pagi…

Kembali ke artikel awal: Trading untuk Pemula

Saya masih ingat benar masa-masa itu.  Saat itu di sekitar tahun 1990 – 1995.  Trek-trekan Bonek (balapan jalan raya) adalah hiburan rakyat yang cukup digemari di daerah tempat saya tinggal.  Lihat saja ilustrasi disamping.. seorang yang tinggi kurus, pake Astrea Prima 100 cc, tiduran diatas motor, ngebut, tangan kanan pegang gas.. tangan kiri pegang pemindah gigi (waduuhh.. gue bangeet niy.. ehehe).  Terus ngebut.

Masalah kemudian timbul.. ketika aparat Kepolisian mulai mendatangi lokasi.  Biasanya sih.. yang datang duluan adalah petugas PJR (Patroli Jalan Raya). Satu atau dua petugas.. langsung ikut masuk ke arena.  Saya masih ingat perkataan teman saya yang barusan masuk selokan:  Rek.. mosok pas banter-bantere aku nancap sampek turu-turu, iku PJR moro-moro mecungul neng sebelahku.. ngomonge ngene: Wis Banter tah dik? Terus.. DUARR!!! PJR-e nendang sepeda motorku… Lha sepeda motore dekke gedhe.. menter ae.. sepedaku cilik.. yo langsung ae nyungsep neng got’ (terjemahan: Pren, ketika saya ngebut dalam kecepatan maksimal, PJR itu tiba-tiba muncul di sebelah saya.. kemudian bilang: Cuman bisa segitu kecepatan anda dik? Kemudian.. DUARR!!!  PJR itu menendang motor saya.  Motor dia tidak bergerak sedikitpun karena besar.  Motor saya langsung masuk selokan karena kecil).

Anda bisa bayangkan deh.. sebuah Astrea Prima.. yang didesain sebagai alat transportasi jalan raya, di’oprek’ oleh anak-anak SMA/STM, kemudian harus melawan sebuah sepeda motor dengan tenaga yang jauh lebih besar, yang memang didesain untuk kecepatan oleh engineer-engineer kenamaan (meskipun kualitas yang ngoprek motor ini juga saya gak tau.. hehehe).

Kondisi ini sebenarnya serupa dengan apa yang sering kita temui belakangan ini.  Market memang lagi naik.  Mau bilang (rekomendasi) beli saham apa aja.. (kemungkinan besar) harga akan naik.  Nah, sekarang… kalau ada orang niy… belajar teknikal seadanya (sekedar hanya untuk bisa menunjukkan gambar yang punya ‘technical looks’)… kemudian dia melakukan modifikasi seenaknya (seperti apa yang dilakukan oleh para engineer jalanan pada sebuah Astrea Prima pada cerita diatas) pada ‘techical tools’ tersebut, agar hasil prediksinya bisa sesuai dengan kemauan dia.  Kemudian dia mengumpulkan dan berbicara didepan massa yang terdiri dari ‘trader newbies’ (yang kurang begitu paham akan teori teknikal).  Bilang beli ini.. beli itu.. beli anu….  Karena marketnya naik.. yah.. dia pasti betul lah..  Apalagi jika dia beroperasi pada saham-saham small cap atau mid cap (terutama yang tidak ada player asingnya)… wih.. pasti harganya melejit.

Akan tetapi.. kondisinya bisa berbeda ketika kita harus memprediksi dengan presisi tinggi atas saham-saham big caps, IHSG, indeks-indeks dari bursa di berbagai belahan dunia, pergerakan kurs, atau bahkan harga komoditas.  Disini kita harus bersaing dengan mereka yang terbaik diseluruh belahan dunia.  Bayangin aja deh… Valentino Rossi lawan Road Racer Jalanan berlomba di Sirkuit kelas dunia? Bagaimana sih sebenarnya probabilitas dari Pembalap Jalan itu untuk memperoleh kemenangan?

Ini negara bebas.. terserah deh mau bilang apa.  Ini market masih akan naik.. siapapun juga yang bilang ‘Beli’.. pasti akan betul.  Tapi ketika anda memperkosa ‘analisis teknikal’ untuk kepentingan atau apapun agenda anda. Aduuuh… kok sayang sekali ya?  Hati saya jadi teriris-iris dibuatnya.

Happy trading… semoga untung!!!

Perencana Trading

Kembali ke artikel awal: Trading untuk Pemula


Comments
6 Responses to “Kisah Pembalap Jalanan*”
  1. prabu says:

    artikel yang menarik; bahasa sederhana tapi inspiratif. thank bro ..!!

  2. HnS says:

    waaah……malu saya nih, kesindir……..kkkkkk

    • Satrio Utomo says:

      Bung HnS

      Hehehe… kalau anda merasa ‘tertembak’… suer saya tidak sengaja. Lagian.. itu tulisan lama, tulisan 3 tahun yang lalu. Kalau ada orang yang klaim bahwa dia adalah ‘pembalap jalanan di bursa saham’, sepertinya baru-baru saja. Tidak selama tulisan yang saya buat tersebut.

      Wassalam,
      Satrio Utomo

Trackbacks
Check out what others are saying...
  1. […] #02: Nasib Trader dengan Ilmu Ala Kadarnya […]



Leave a comment

  • Top Posts

  • Visit Website of Our Visitors