Cara menjadi ‘analis’ yang selalu benar*


Selamat petang…

Seorang pemodal beberapa waktu lalu datang kepada saya.  Dia kemudian bertanya:

Pemodal (P): Pak.. bagaimana sih menjadi analis yang selalu benar?

Saya (S): Belajar prediksi yang baik pak.  Anda minimal harus menguasai teori ini, ini, dan ini, baca buku itu, itu dan itu.

P: Waduh… teorinya banyak banget.. bukunya bahasa Inggris lagi.  Susah pak… kira-kira butuh waktu berapa lama untuk bisa kelas ahli?

S: Setelah teori anda kuasai, Minimal 3 – 6 bulan lah untuk latihan.

P: Wah.. sudah susah… lama lagi… apa nggak ada cara yang lebih mudah pak?

Di dunia yang berbasis selebritis seperti ini, menjadi terkenal terkadang menjadi tujuan dari beberapa orang.  Mencari uang dengan bermodal keterkenalan, itu yang dicari, itu yang ingin dicapai.  Nah.. sekarang, karena sekarang kita ngomongnya di dunia pasar modal, maka sebagian orang kemudian merasa bahwa dengan memiliki prediksi yang selalu benar, maka dia akan menjadi terkenal, sehingga dia bisa memperoleh duit dengan gampang.  Cerita mengenai W.D. Gann misalnya, seorang trader yang terkenal di tahun 1930 – 1950an, sering kali mengilhami mereka yang berusaha mencapai kesempurnaan dalam prediksi.  Padahal, dibalik prestasinya, sebagian dari orang juga mencurigai bahwa dia hanya kaya dari training fee.  Maklum, ditahun-tahun tersebut, training fee dari WD Gann sudah mencapai US$2000 per kepala dengan peserta yang selalu ratusan atau bahkan ribuan sekali seminar.  Bagaimana tidak kaya?

Anyway… Kalau anda adalah orang yang ‘penasaran’ seperti pemodal yang saya ceritakan tadi diatas, yang ingin memiliki analisis yang selalu benar, dan anda tidak ingin mempelajari ilmu prediksi yang terlalu sulit, ada beberapa cara yang bisa anda lakukan:

Menggunakan nama samaran

Sebagian orang memang tidak memiliki rasa percaya diri, sebagian yang lain memang tidak bangga dengan nama pemberian orang tuanya, sebagian memang takut akan konsekuensi dari sebuah pendapat, prediksi, rekomendasi, sebagian yang lain memang hanya pengecut, atau juga penipu.  Orang terkadang menggunakan nama palsu untuk melakukan prediksi, sampai orang tahu bahwa sebenarnya dia juga tidak bisa memprediksi.  Nanti tinggal ganti nama yang lain, yang lain, dan yang lain lagi.  Yang penting, selama menggunakan nama yang saat ini dia pakai, dia juga selalu benar.

Tidak melakukan prediksi, tapi menjadi pihak yang benar ketika ada analis lain yang sedang salah prediksi

Ini pasti terlihat seperti benar.  Ketika ada orang salah.. Ikut-ikutan menimpa.  Padahal dia juga tidak pernah memprediksi.  Pasti terlihat benar.

Memiliki dua pendapat yang berbeda pada saat yang bersamaan

Sekarang posisi IHSG sedang di posisi 3400-an.  Kalau seorang analis memiliki prediksi bahwa IHSG akan ke 2000 dan IHSG ke 4000.  Pasti salah satu akan tercapai.  Dia akan menjadi analis yang selalu benar.

Memiliki banyak prediksi yang disampaikan ke berbagai kelompok orang yang berbeda

Ini juga selalu benar… at least untuk satu kelompok tertentu.  Selama dia bisa mengingat apa yang dikatakan ke kelompok itu, pasti dia bisa ingat, di kelompok mana dia berkata benar, dan berkonsentrasi disitu.  Manajemen kebenaran.  Itu yang bisa dilakukan.

Hunting in Pack

Pernahkah anda datang ke suatu acara seminar, kemudian anda bertemu dengan teman-teman dari pembicara yang ternyata adalah orang-orang yang memiliki pendapat yang berseberangan dengan pembicara ketika berada dalam suatu kelompok diskusi?  Well.. orang bilang serigala itu berburu dalam kelompok (hunting in pack).  Kalau ada sekelompok orang yang memiliki  pendapat berbeda, sebagian pasti akan menjadi mereka yang benar.  Nah.. mereka yang benar ini kemudian membuat seminar.  Anda mengikutinya.  Mereka serigalanya, anda dombanya.  Indah bukan dunia ini?

Kisah sedih ini sebenarnya adalah kisah sedih mengenai dunia persahaman di Indonesia.  Orang seakan-akan dibuat terpaku dengan sebuah drama yang bernama Pasar Modal sehingga mereka rela untuk menghalalkan segala cara agar bisa menjadi raja di dunia persilatan itu.

Saya sih… cuman pelaku kecil.  Ilmu juga cuman segitu.  Prediksi juga masih salah-salah.  Porto hanya cukup untuk menyenangkan diri.  Tujuan saya hanya sederhana: untung, beli ketika mau naik, jual ketika mau turun (heran… semboyan ini kayanya sudah ditiru dimana-mana ya.. hehehe), dan disiplin.  Dapat sedikit ya alhamdulillah, dapet banyak ya alhamdulillah juga.  Memberikan yang terbaik untuk sesama, pengabdian yang terbaik, yang tentu saja dilandasi dengan integritas yang tinggi.

Menjadi analis yang selalu benar, tidak penting bagi saya.

So… Anda masih kepingin untuk menjadi analis yang selalu benar?  Jalan mana yang mau anda pilih? Saya memilih untuk mempelajari jalan trading.  Itu merupakan ‘sesuatu’ bagi diri saya.

Happy trading… semoga untung!!!

Satrio Utomo

 

Comments
10 Responses to “Cara menjadi ‘analis’ yang selalu benar*”
  1. rony says:

    top bgt ulasannya pak, pas bgt juga dengan kondisi seaya sekarang ini. Sayang cara belajarnya yang mulai dari awal ini dan itu nya nda disebutkan dan juga baca buku ini dan itu nya juga nda disebutin, juga software (toolsnya) nda disebutin juga…diulas dung sekali-kali dengan suatu uranian yang komplit, urut dan terstruktur…..btw bukunya abis ya?

  2. john smith says:

    Selamat pagi Pak Satrio,

    Saya ucapkan selamat karena Bapak bisa menerapkan dan membagi ilmu & pengalaman Bapak
    yang sangat luar biasa dengan rendah hati.

    Diatas segala usaha manusia, masih ada Allah yang maha kuasa, pengasih & penyayang.

    Semoga sukses & kebahagiaan selalu menyertai perjalanan hidup Bapak & keluarga.

    Salam sukses.

  3. Johni says:

    Two thumbs up Pak Satrio. Tks atas dedikasi Bapak dalam “mendewasakan” investor/trader di pasar saham nasional…..

  4. ervingka says:

    Pak Satrio, Anda begitu jujur dan tulus dlm memberikan ulasan. Berbahagialah Indonesia memiliki Anda.. Semoga banyak yang diberi manfaat atas analisa dan inputannya. Keep on writing. God Bless You always..

  5. Teja says:

    Disiplin boss….

  6. Teja says:

    Disiplin bos…

Leave a comment

  • Top Posts

  • Visit Website of Our Visitors