Karena Kesombongan bukanlah milik Manusia (revised)*


(Maaf… alinea pembukanya ketinggalan… Semoga anda tidak bosan untuk membacanya sekali lagi.  Terima kasih.)

Selamat pagi…

Kembali ke artikel awal: Trading untuk Pemula

Hare gene… ketika trend naik sudah mulai melengkung turun, banyak orang yang masih semangat berteriak beli.  Kalau yang analis fundamental, mungkin tidak masalah.  Tapi… paling aneh kalau ada orang sudah nempel padanya brand ‘analis teknikal’.. bahkan namanyapun sudah pake ‘analis teknikal, masih terus bilang beli dengan mulut berbuih… merapalkan fakta-fakta fundamental.

Saya selalu teringat sebuah kata-kata mutiara yang pernah saya baca:

Pride of prediction has led to so many falls in Wall Street

Saya sudah lupa siapa yang bilang begini.  Tapi yang saya ingat, itu adalah salah satu kata-kata bijak yang ada pada buku Investment Psychology Explained karya Martin Pring.

Hm… Sombong…

Kalau dalam agama saya (Islam), ada penekanan yang agar kita tidak boleh sombong.  Salah satu diantaranya ada pada QS An Nahl 23:

“Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang menyombongkan diri.”

Sombong itu adalah sebuah sikap yang jelek deh…. intinya seperti itu.

Itulah sebabnya… ketika berkaitan dengan pergerakan harga, saya tidak pernah mau sombong.  Trend harga jangka pendek sudah berubah menjadi turun, saya bukan orang yang terus bilang: tenang aja… percaya saya… nanti kan harga akan naik lagi… tahan aja posisinya… fundamentalnya bagus ini.  dll.. dst.

Hehehe…

Saya memilih untuk terus mengikuti arah pergerakan harga jangka pendek (trend jangka pendek).  Beli ketika mau naik, jual ketika mau turun.  Kalau harga saham yang kita pegang sudah berubah trend dari naik menjadi turun, saya lebih suka untuk melakukan posisi jual, kemudian menunggu sampai trend harga kembali bergerak naik, atau setidaknya ketika harga saham mencapai suport level yang kuat (biasanya retracement 50%) baru kemudian saya mulai berpikir untuk kembali melakukan posisi beli.  Minimal… posisi saya berubah menjadi posisi trading jangka pendek, hit and run, tidak ada posisi beli simpan yang terlalu panjang.

Disiplin.

Saya belum tentu benar juga.  Tapi semua saya lakukan agar hidup saya lebih tenang.  Semua agar saya tidak perlu bersombong-sombong… menentang realita bahwa trend harga sudah turun.

Valuasi memang masih diatas, diatas harga saat ini.   Hitungan teknikal juga bisa jadi masih diatas, diatas harga saat ini.  IHSG juga masih bisa 5000 di tahun ini.  Tapi ketika trend harga sudah berubah menjadi turun…

Ngapain juga ditahan siy?

Dalam 15 tahun perjalanan saya di bursa, sudah terlalu sering saya melihat orang kehilangan seluruh kekayaannya dan bahkan kebahagiaan keluarganya, cuman gara-gara terlalu sombong menantang pergerakan harga.

Happy trading… semoga barokah!!!

Satrio Utomo

Kembali ke artikel awal: Trading untuk Pemula

*bacalah halaman disclaimer sebelum anda melakukan posisi beli atau posisi jual setelah anda membaca ulasan ini.  Terima kasih.

Comments
9 Responses to “Karena Kesombongan bukanlah milik Manusia (revised)*”
  1. bungjaja says:

    maksutnya: “INVESTMENT psychology explained” ya Pak..

  2. abu emir says:

    Kurang ayat qudsinya Mas Tom 🙂

  3. Muhammad says:

    sejauh yang mas tau, bagaimana hukumnya(islam) tentang trading, tks

    • Satrio Utomo says:

      Dr Muhammad…

      Sepertinya saya sudah pernah membahas secara lebih komprehensif dalam sebuah tulisan. Tapi saya tidak menemukannya. Saya hanya bisa menemukan tulisan saya yang lebih lama: http://rencanatrading.com/2012/10/09/positioning/

      Tapi intinya sebenarnya begini: Saya anti judi. Jadi.. saya tidak mau menerima kriteria saham syariah DSN karena dengan kriteria yang ada, saham judi masih bisa masuk. Tapi bukan berarti saya kemudian hanya mau beli saham syariah non judi. Saya beli saham yang kemungkinan judinya kecil.

      Kalau perdagangan saham.. disitu saya ikutan DSN aja deh.. yang bilang kalau transkasi saham itu halal.

      Saya carikan lagi deh Dok… nanti kalau ketemu saya kabarin lagi..

      Wassalam,
      Satrio

  4. mas, biasanya mas trading bisa sampe brp hari, satu hari, satu minggu, satu bulan ?

Trackbacks
Check out what others are saying...


Leave a comment

  • Top Posts

  • Visit Website of Our Visitors