Jadi trader itu… tidak boleh sombong


Harga bergerak naik atau turun, itu adalah sebuah hal yang biasa.  Memang sudah seharusnya seperti itu.  Kalau harga bergerak flat, tetap, mendatar, pada satu level harga tertentu (kecuali ketika harga sudah mencapai level 50 perak atau suspend seumur hidup karena bangkrut)… itu malah aneh.

Karena harga bergerak seorang trader akan mengalami keuntungan dan kerugian.  Itulah dinamika pasar modal.  Itulah dinamika kehidupan.  Kadang diatas, kadang dibawah.  Hidup itu ibarat roda.  Kadang naik, kadang turun, kadang diatas, kadang dibawah.  Keinginan semua orang sih.. ketika kita diatas, rodanya kempes (hehehe).  Jadi gak turun-turun.  Tapi… kenyatannya kan tidak selalu begitu.

Dalam kondisi apapun, seorang trader harus selalu ingat akan tujuan dari seorang trader adalah keuntungan.  Tjoan.  Pendapatan.  Capital gain.  Dalam kapan saja, dimana saja, dalam kondisi market seperti apapun.   Terkait dengan kondisi market saat ini, Frost and Precther dalam bukunya: Elliot Wave Principles, sudah memberikan peringatan, bahwa dalam corrective wave pergerakan harga atau indeks akan mengalami saat-saat yang paling sulit untuk diprediksi jika dibandingkan ketika harga atau indeks berada dalam sebuah impulse (trend naik/turun yang sangat kuat).  Dari pengalaman saya sih… meski saya adalah seorang yang perfectionist dalam hal prediksi(maklum.. bekas analis), akan tetapi.. ketika saya menjadi trader belakangan ini.. saya melihat kenyataan bahwa dalam trading, prediksi bukanlah yang paling penting.  Bagi seorang trader: MEMILIKI POSISI YANG SEARAH DENGAN PERGERKAN HARGA SAHAM ADALAH JAUH LEBIH PENTING DIBANDINGKAN PREDIKSI!!!

Saya jadi teringat kejadian ketika IHSG di sekitar 1500-an di sekitar bulan Oktober 2008… ada beberapa teman yang prediksi IHSG mau ke 900. Sampai IHSG naik ke atas 2000 beberapa bulan kemudian (sampai IHSG 2500 malahanan), dia tetap bearish.  Atau ketika IHSG di 2800, prediksi IHSG ke 3000, eh.. IHSG tidak pernah menyentuh level 3000, terus turun.  Tetap aja dia prediksi 3000.  Atau.. ketika IHSG dibawah 2580 kemarin.. Orang prediksi IHSG ke 2400, menyuruh orang-orang untuk cut loss.. kemudian, market berbalik.. dia terus bearish, tidak ambil posisi.  Kedepan sih.. IHSG memang masih belum menutup kemungkinan untuk mencapai level 2400 tapi, dengan posisi IHSG terakhir diatas level 2700.  Hehehe… apakah ‘tidak ambil posisi’ atau ‘menunggu diluar lapangan’ (terutama setelah merekomendasikan cut loss).. adalah sebuah langkah yang cerdas?

Tujuan dari trading adalah keuntungan.  Karena tujuan dari trading adalah keuntungan, maka.. sebagai seorang trader.. kita harus sadar bahwa seorang trader itu tidak boleh sombong.  Seorang trader meletakkan kebenaran pada pergerakan harga.  Seorang trader adalah seseorang yang dengan segala kerendahan hatinya, cepat sadar bahwa dirinya salah, dan kemudian minta maaf (dengan melakukan cut loss.. membalik posisi).  Ngapain juga kita keras kepala? Mempertahankan posisi yang salah? Emang kita siapa? Analis yang bisanya cuman ngomong doang?

Dalam bukunya ‘Investor Psychology Explained’, Martin Pring menyitir perkataan dari Charles H. Dow:

Pride of opinion has been responsible for the downfall of more man on Wall Street than any other factor

Kesombongan akan menjauhkan seorang trader dari disiplin.  Kesombongan akan membuat seorang trader menjauhi akal sehatnya.  Kesombongan hanya menjauhkan seorang trader dari tujuan utamanya dalam melakukan transaksi, yaitu: mencari keuntungan!!!

Prediksi yang keren adalah prediksi yang pergerakan harganya langsung.  Prediksi yang keren adalah prediksi yang memiliki hit rate tinggi.  Tapi, sebagai seorang trader, saya merasa sangat beruntung diberi kesempatan berbalik ketika kemarin resisten di 2585 ditembus, mengambil pisau ketika tergeletak di tanah.

So… Apakah anda masih terperangkap dalam sisi yang salah dalam pergerakan market kali ini?  Apakah anda melakukan cut loss di harga bawah tanpa memperhatikan peringatan yang sudah saya buat?

Ikutilah perkembangan market melalui http://www.rencanatrading.com.. karena kami tidak pernah lupa.. bahwa tujuan dari seorang trader adalah mencari keuntungan!!!

Happy trading… semoga untung!!!

Perencana Trading

Comments
One Response to “Jadi trader itu… tidak boleh sombong”
  1. Pojok Saham says:

    ah, prediksi memang salah, tapi what a amazing trade dua hari belakangan. 🙂
    nice post.

Leave a comment

  • Top Posts

  • Visit Website of Our Visitors